INFO KULIAH Dan SKRIPSI

MELAYANI JASA PEMBUATAN TESIS, SKRIPSI, LAPORAN PKL, DAN AGEN PENDAFTARAN KULIAH MUDAH, MURAH

SELAMAT DATANG DI BLOG YASIN NUNTORO

Terima kasih atas kunjungannya ke blog saya jangan kapok sering-sering mampir kagi.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 25 September 2012

Rakyat vs Elit Politik

Gendang Perang telah ditabuh,........

Tahun 2014, masa Pemilu (Pilpres & Cawapres) yang didahului pemilihan Calon Anggota Legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Bila melihat dari masa ke masa golongan putih (golput), mereka yang tidak mencoblos alias tidak memilih atau mendukung salah satu pasangan baik dalam Pilbup, Pilgub, Pilcaleg dan Pilpres, alasan mereka dari telinga ke telinga yang bisa kita dengar, umunya mereka beranggapan sebagai berikut :
1. Sekalipun milih, tetap tidak ada perubahan yang langsung dapat dirasakan katanya.
2. Mereka umumnya melupakan janji-janjinya.
3. Seperti yang diberitakan mas media masa, para elit parpolnya tidak bisa menjadi contoh (tauladan) bagi
    masyarakat luas.

Kelihatanya masyarakat melakukan pertentangan yang sangat nyata kepada para elit politik dan para penguasa, sebab dirasakan dianggap tidak amanah, telah keluar dari UUD 45 dan Pancasila.

Begitu juga kemenangan Jokowi dalam Pilgub DKI Jakarta. Saya melihatnya, ini adalah bentuk pertentangan atau kemarahan atas rakyat kepada para Penguasa atau para Elit Politik baik di DKI Jakarta maupun di Wilayah Tanah Air ini.


Sabtu, 15 September 2012

Jadilah se ekor Kupu-kupu,.........!!!

Jadilah se ekor Kupu-kupu,.........!!!
Saum Ramadhan, Ulat, Kepongpom dan Kupu-kupu


          Halal bi halal dengan membuka pintu maaf dan memaafkan, tidak pernah akan terjadi kalau tidak ada Idul Fitri, dan Idul Fitri tidak pernah akan ada kalau tidak ada Ramadhan dan Qiyamu Lailnya.

          Ada penegasan,... orang yang tidak melaksanakan Saum Ramadhan lalu, tidak berhak (tidak pantas) ikut merayakan Idul Fitri ( hari Kemenangan ).
  
         Se ekor Ulat saja yang rakus bukan main, yang bisa menghabiskan pohon yang dihinggapinya, hampir seluruh manusia membencinya disebabkan bentuknya yang menggelikan dan tidak sedikit yang bisa membuat badan gatal-gatal hingga keseluruh badan.
          Ulat yang merasa sadar akan bentuknya yang tidak disukai oleh manusia,... maka ia berupaya diri dengan melakukan puasa ( laku topo broto ), hingga beberapa hari atau kurang lebih 2 (dua) minggu lamanya. Se ekor ulat yang kelihatan sangat tidak berdaya, ternyata mampu melaksanakan topo broto (puasa). Dengan laku keprihatinanya, maka Alloh Swt, meluluskan usahanya dan permohonan (doa-doanya) menjadi se ekor Kupu-kupu yang sangat indah. Dengan berubah bentuk dari yang buruk menjadi cantik rupawan, maka tidak satupun manusia yang tidak menyukai Kupu-kupu.
   
           Ramadhan telah berlalu, Syawal-pun, satu hari lagi meninggalkan kita,.......... !!, sebentar lagi memasuki pada bulan-bulan di penghujung tahun Hijriyah 1433 H,...
           Apakah perilaku dan pembiasaan ibadah Saum Ramadhan 1433 H, bisa merubah mind set ( Syakhsiyah Islamiyah ) kita,..!??, tentunya perubahan-perubahan itu yang sifatnya positif, maksimal dan berdaya guna.
   
           Bila tidak ada perubahan yang lebih maksimal,.. kelihatanya ujian Saum Ramadhan kita tidak lulus. Seharusnya setelah kita melaksanakan penggemblengan di bulan Ramadhan 1433 H, ada perubahan yang nyata, diantaranya :
1. Yang sudah beriman, tentunya keimananya semakin bertambah.
2. Yang sudah sholeh/sholehah, tentunya kesholehannya semakin bertambah.
3. Yang sudah berbakti, tambah berbaktinya kepada ke dua orang tuanya.
4. Yang sudah rajin jadi pegawai, tambah rajinnya.
5. Yang kreatif semkin terus mengembangkan ke kreatifannya.
6. Yang sudah baik terus semakin diperbaiki,
7. Sudah pasti meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat dan mendatangkan hal-hal yang membawa
    mudhorot ( kerusakan dan kehancuran ) diri.dst


Begitulah prinsip hidup Ulat yang berubah menjadi Kepongpom, lalu jadilah KUPU-KUPU YANG INDAH, yang sudah semestinya menjadi Ibroh (pelajaran) kita malu dengan hewan yang namanya Ulat.

Bogor, 15 September 2012 M
                 28 Syawal 1433 H.
Yasin Nuntoro